Selasa, 09 Maret 2021

MSDM LANJUTAN BUDAYA PERUSAHAAN

 
  “BUDAYA PERUSAHAAN’’
Apakah Budaya Perusahaan itu?
Terdapat kesepakatan yang luas bahwa budaya oranisasi mengacu ke sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain.
Menurut Robbins (2009) Riset paling baru mengemukakan tujuh karakteristik primer berikut yang bersama-sama menangkap hakikat dari budaya organisasi.

1.Inovasi dan pengambilan risiko
2.Perhatian terhadap detail.
3.Orientasi hasil.
4.Orientasi orang.
5.Orientasi tim.
6.Keagresifan.
7.Kemantapan.
Budaya Organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.
Nilai-nilai Organisasi: Dasar Budaya Organisasi
Menurut Kreitner (2005) Nilai memiliki lima komponen kunci.
1.Nilai adalah kepercayaan,
2.Mengenai perilaku yang dikehendaki,
3.Keadaan yang amat penting,
4.Pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku, dan
5.Urut dari yang relative penting.
Nilai pendukung (epaused values) menunjukkan nilai-nilai yang dinyatakan secara eksplisit yang dipilih oleh organisasi.
Nilai-nilai yang diperankan (enacted values), di sisi lain, merupakan nilai dan norma yang sebenarnya ditunjukkan atau dimasukan ke dalam perilaku karyawan.
Tipologi Nilai-nilai Organisasi
Manifestasi Budaya Organisasi
Sebagai tambahan benda fisik budaya organisasi yang sudah dibahas sebelumnya, asumsi budaya akan tampak melalui sosialisasi karyawan baru ketidakserasian sub budaya, dan perilaku top management.
Model untuk Menginterpretasikan Budaya Organisasi
Vijay Sathe, peneliti dari Harvard mengemukakan bahwa empat manifestasi umum atau bukti budaya organisasi dalam modelnya adalah:
1.hal-hal yang dimiliki bersama (objek),
2.perkataan yang diucapkan bersama (pembicaraan),
3.pekerjaan yang dilakukan bersam (perilaku), dan
4.perasaan yang dirasakan bersama (emosi).
Empat Fungsi Budaya Organisasi
1.Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
2.Memudahkan komitmen kolektif.
3.Mempromosikan stabilitas sistem sosial.
4.Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya.
Tipe Budaya Organisasi
Menciptakan Budaya Organisasi yang Etis
  Budaya organisasi yang paling mungkin membentuk standar etis tinggi adalah budaya yang tinggi dalam mentolerir risiko, rendah sampai sedang dalam keagresifan, dan berfokus pada sarana dan juga hasil.
  Budaya organisasi yang kuat akan berpengaruh lebih besar terhadap karyawan dibanding budaya yang lemah. Jika memang kuat dan mendukung standar etis yang tinggi, budaya itu seharusnya memiliki pengaruh yang sangat kuat dan positif terhadap perilaku karyawan.
Apa yang dapat dilakukan manajemen untuk menciptakan budaya yang lebih etis?
Robbins (2009) mengusulkan kombinasi praktik-praktik berikut:
1.Jadilah model peran yang kelihatan.
2.Komunikasikanlah harapan etis.
3.Berikanlah pelutinan etis.
4.Berikanlah imbalan secara terang-terangan terhadap tindakan etis dan berikan hukuman terhadap tindakan yang tidak etis.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa budaya organisasi merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan karena merupakan ciri khas suatu perusahaan.
x
x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar