MSDM LANJUTAN BUDAYA PERUSAHAAN
“BUDAYA
PERUSAHAAN’’
Apakah Budaya Perusahaan itu?
Terdapat kesepakatan yang
luas bahwa budaya oranisasi mengacu ke sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggota yang
membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi
lain.
Menurut
Robbins (2009) Riset paling baru
mengemukakan
tujuh karakteristik
primer berikut
yang bersama-sama
menangkap
hakikat
dari budaya
organisasi.
1.Inovasi
dan pengambilan
risiko
2.Perhatian
terhadap
detail.
3.Orientasi
hasil.
4.Orientasi
orang.
5.Orientasi
tim.
6.Keagresifan.
7.Kemantapan.
Budaya
Organisasi adalah satu wujud anggapan yang
dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang
beraneka ragam.
Nilai-nilai
Organisasi:
Dasar Budaya
Organisasi
Menurut Kreitner
(2005) Nilai memiliki lima
komponen kunci.
1.Nilai adalah kepercayaan,
2.Mengenai perilaku yang
dikehendaki,
3.Keadaan yang amat penting,
4.Pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku, dan
5.Urut dari yang relative penting.
Nilai pendukung (epaused
values)
menunjukkan nilai-nilai yang
dinyatakan secara eksplisit yang
dipilih oleh organisasi.
Nilai-nilai yang
diperankan (enacted
values),
di sisi
lain, merupakan nilai dan norma yang
sebenarnya ditunjukkan atau dimasukan ke dalam perilaku karyawan.
Tipologi Nilai-nilai Organisasi
Manifestasi
Budaya Organisasi
Sebagai tambahan benda fisik budaya organisasi yang
sudah dibahas sebelumnya, asumsi budaya akan tampak melalui sosialisasi karyawan baru ketidakserasian sub budaya, dan perilaku top
management.
Model untuk
Menginterpretasikan
Budaya Organisasi
Vijay
Sathe, peneliti dari Harvard
mengemukakan bahwa empat manifestasi umum atau bukti budaya organisasi dalam modelnya adalah:
1.hal-hal yang dimiliki bersama (objek),
2.perkataan yang diucapkan bersama (pembicaraan),
3.pekerjaan yang dilakukan bersam (perilaku), dan
4.perasaan yang dirasakan bersama (emosi).
Empat
Fungsi Budaya
Organisasi
1.Memberikan
identitas
organisasi
kepada karyawannya.
2.Memudahkan
komitmen
kolektif.
3.Mempromosikan
stabilitas
sistem sosial.
4.Membentuk
perilaku
dengan membantu
manajer
merasakan
keberadaannya.
Tipe
Budaya Organisasi
Menciptakan
Budaya Organisasi
yang Etis
Budaya organisasi yang
paling mungkin membentuk standar etis tinggi adalah budaya yang
tinggi dalam mentolerir risiko, rendah sampai sedang dalam keagresifan, dan berfokus pada sarana dan juga hasil.
Budaya organisasi yang
kuat akan berpengaruh lebih besar terhadap karyawan dibanding budaya yang
lemah. Jika memang kuat dan mendukung standar etis yang
tinggi, budaya itu seharusnya memiliki pengaruh yang
sangat kuat dan positif terhadap perilaku karyawan.
Apa yang dapat dilakukan manajemen untuk menciptakan budaya yang
lebih etis?
Robbins
(2009)
mengusulkan kombinasi praktik-praktik berikut:
1.Jadilah
model peran yang kelihatan.
2.Komunikasikanlah
harapan
etis.
3.Berikanlah
pelutinan
etis.
4.Berikanlah
imbalan
secara terang-terangan
terhadap
tindakan
etis dan
berikan
hukuman
terhadap
tindakan
yang tidak etis.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa budaya organisasi merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan karena merupakan ciri khas suatu perusahaan.
x
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar