Kamis, 22 Maret 2018

Manajemen Operasional Tata Ruang bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan


Tata Ruang bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan
            Tujuan tata ruang pergudangan (warehouse layout) adalah menemukan trade off yang optimum antara biaya penanganan dan biaya terkait ruang gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan pemanfaatan “kubik” total gudang tersebut-yakni memanfaatkan volume penuh sambil mempertahankan biaya-biaya penanganan material yang rendah. Kita mendefinisikan biaya penanganan material sebagai seluruh biaya terkait transportasi. Ini mencakup transport yang sedang dating, penyimpanan, dan transport material guna digudangkan. Biaya ini meliputi peralatan, orang, material, penyeliaan, asuransi, dan depresiasi. Tata ruang penggudangan yang efektif, tentu saja juga meminimalkan kerusakan dan buangan bahan dalam gudang.
            Manajemen meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan guna menemukan dan memindahkan material ditambahan dengan kemerosotan nilai dan kerusakan material itu sendiri.
            Suatu komponen penting tata ruang gudang adalah hubungan antara area penerimaan dan pembongkaran dan area pengapalan/loading. Pada beberapa perusahaan, penerimaan dang pengiriman fasilitas atau dock, sebagaimana ia disebut, bahkan berlangsung di area yang sama, terkadang mereka menerima dock saat pagi hari dan pengirimannya sewaktu siang hari.
Docking Silang
            Docking silang (cross-docking) berarti menghindari menempatkan material atau pasokan di guang melalui pemrosesan saat diterima. Dalam fasilitas manufacturing, produk diterima secara langsung oleh lini perakitan. Dalam pusat distribusi, muatan-muatan yang telah dibeli dan dikelompokkan tiba di dock pengiriman guna perutean ulang segera, dengan demikian menghindari penerimaan formal, penyetokan/penyimpanan, dan kegiatan seleksi order.
            Walmart, suatu pembela bagi docking silang, menggunakan sebagai komponen utama bagi keberlangsungan strategi biaya rendahnya. Dengan ini walmart mengurangi biaya distribusi dan kecepatan melakukan penyetokan ulang bagi took-tokonya, dengan demikian meningkatkan layanan pelanggan.
Penyetokan Acak
            Sistem identifikasi otomatis(AIS), selalu dalam bentuk bar kode, memungkinkan identifikasi barang yang akurat dan cepat. Sistem penyetokan acak (random stocking) kerap kali mencakup tugas:
1.      Memelihara daftar lokasi “terbuka”.
2.      Memelihara catatan akurat terkait persediaan yang ada beserta lokasinya.
3.      Mengurutkan barang guna meminimalkan waktu diperlukan untuk “memungut” pesanan.
4.      Memadukan pesanan guna mengurangi ukuran kemasan.
5.      Meletakkan barang-barang tertentu atau kelas barang tertentu.
Sistem penyetokan acak dapat meningkatkan pemanfaatan fasilitas dan penurunan biaya bekerja, namun semuanya itu memerlukan catatan akurat.
Kostomisasi
            kostomisasi gudang adalah khususnya cara bermanfaat untuk membangkitkan nilai keunggulan dalam persaingan di pasar, di mana produk memiliki barang konfigurasi.
            Sebagai contoh, sebuah gudang dapat merupakan di mana suku cadang-cadang computer diletakkan bersama. Perangkat lunak diunduh dan perbaikan-perbaikan dilakukan. Gudang juga dapat menyediakan pelabelan terkostomisasi dan pengemasan bagi pengecer sehingga barang-barang tiba untuk dipajang.
Tata Ruang Posisi Tetap
            Dalam suatu tata ruang posisi tetap (fixed-position layout) proyek berada di satu tempat dan pekerja beserta peralatan dating ke tempat tersebut. Contoh bagi jenis proyek ini adalah kapal, jalan raya, jembatan, rumah, dan meja operasi di sebuah ruang operasi rumah sakit.
            Teknik dalam membangun tata ruang posisi tetap adalah dirumitkan oleh tiga faktor:
1.      Terdapat ruang terbatas pada hampir semua lokasi,
2.      Pada berbagai tahapan berbeda proyek, material yang berbeda-beda dibutuhkan sehingga barang-barang berbeda menjadi sesuatu yang kritikal saat proyeknya berjalan,
3.      Volume material yang diperlukan adalah bersifat dinamik.

Tata Ruang Berorientasi Proses
            Tata ruang berorientasi proses suatu tata ruang yang menangani volume kecil, produk dengan keragaman tinggi yang seperti mesin dan peralatan dikelompokkan bersama.
            Suatu tata ruang berorientasi proses (process-oriented layout) dapat secara bersamaan menangani keragaman besar produk atau jasa. Ini adalah cara tradisional dalam mendukung suatu produk diferensiasi produk.
            Keuntungan besar bagi tata ruang berorientasi adalah fleksibelitasnya dalam hal perlengkapan dan pengaturan tenaga kerja. Rusaknya satu mesin sebagai contoh, tidak perlu menghentikan keseluruhan proses, pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lainnya dalam departemen tersebut.
            Kekurangan tata ruang berorientasi proses berasal dari tujuan umum penggunaan peralatan. Pesanan memerlukan lebih banyak waktu dalam bergerak di sepanjang system karena penyusunan perubahan  jadwal dan penanganan material yang unik.
            Sewaktu merancang tata ruang, taktik paling umum adalah menata departemen-departemen atau pusat kerja sehingga meminimalkan biaya penanganan material.
            Biaya bagi penanganan material dalam pendekatan ini bergantung pada:
1.      Jumlah muatan (orang) yang dipindahkan antar dua departemen pada periode waktu tertentu, dan
2.      Biaya terkait jarak dalam memindahkan muatan (atau orang) antar departemen.
Fasilitas berorientasi proses (tata ruang posisi tetap pula) mencoba meminimalisasi muatan, atau perjalanan, dikalikan dengan biaya terkait  jarak.
Perangkat Lunak Komputer Bagi tata Ruang Berorientasi Proses
            Pendekatan grafik dapat diterima bagi permasalahan-permasalahan kecil. Kendati demikian, ia tidak memadai bagi permasalahan-permasalahan lebih besar. Apabila 20 departemen terlibat dalam persoalan tata ruang, lebih dari 600 triliun susunan departemen berbeda yang mungkin. Untungnya, program computer telah diciptakan untuk menangani tata ruang lebih besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar