Minggu, 18 Maret 2018

Contoh Rencana Bisnis Nasi Goreng + Ayam Lamongan, Materi Kuliah Kewirausahaan


I.                  RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)

Dewasa ini tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam dunia usaha semakin besar. Salah satu kegiatan yang pesat perkembangannya adalah  kegiatan perdagangan khususnya di bidang kuliner. Persaingan terjadi sangat ketat, hal ini ditandai dengan banyaknya usaha dagang yang menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan dan memajukan usahanya.

Di Kabupaten Pekalongan ada salah satu rumah makan yang mengkombinasi makanan, yaitu ayam lamongan + nasi goreng.

Makanan ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Makanan ini sudah sangat dikenal dan dari segi harga yang relatif ekonomis dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.


II.               BISNIS

A.    Konsep Bisnis
Dengan banyaknya peminat ayam lamongan dan nasi goreng ini membawa berkah tersendiri bagi pengusaha tersebut. Banyak pesanan untuk berbagai macam kegiatan diantaranya arisan, acara keluarga dan lain-lain. Disini pemilik usaha menerapkan konsep campuran dua jenis kuliner yang popular di Indonesia. Pemilik usaha juga mengadakan training kepada siapapun yang berminat dan ingin menekuni bidang usaha ini.

B.     Keistimewaan Produk
Produk makanan campur  ini memiliki keistimewaan dibanding produk-produk lainnya, diantaranya:
1.      Percampuran makanan
Percampuran makanan yang menjadi daya tarik konsumen karena penasaran akan rasanya.
2.      Tekstur ayam yang renyah dan empuk.
Ayam lamongan memiliki tekstur yang lebih empuk. Dengan proses produksi yang khas,  makanan campur ini memiliki kualitas rasa dan tekstur yang lebih baik dari para pesaingnya.
3.      Harga yang relatif terjangkau.
Selain kualitas rasa pada makanan campur yang dibuat, makanan ini memiliki harga yang terjangkau. Berada di kisaran Rp20.000.
4.      Pelayanan konsumen yang ramah.
Dengan menerapkan kualitas pelayanan yang ramah, para konsumen merasa puas dan nyaman berlangganan makanan ini.

C.     Harga Produk
Harga yang ditawarkan oleh bapak Muchalim relatif terjangkau. Yaitu Rp20.000 untuk makanan campur.

D.    Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bapak Muchalim yaitu melakukan berbagai promosi diantaranya lewat brosur, dan menyebarkan lewat omongan satu orang ke orang lain. Kalau ada orang yang mengajak temannya ke rumah makan bapak Muchalim pasti akan memberikan potongan harga untuk orang yang mengajak pelanggan baru.

E.     Layanan Pelanggan
Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggannya, para karyawan bapak Muchalim  dilatih untuk ramah kepada konsumen, melayani dengan sepenuh hati, dan terbuka kepada konsumen apabila ada kritik. Hal ini jelas bertujuan agar konsumen merasa puas dan percaya kepada produk yang dijual dan mau membeli lagi produk tersebut. Tentunya dengan diterapkannya hal ini, maka pelanggan yang datang akan terus bertambah dari hari ke hari.

F.      Desain Rumah Makan
Rumah makan masih sederhana akan tetapi kebersihan tempat tersebut sangat dijaga. Sementara itu rumah makan tersebut, terdapat dekorasi yang menarik dan tata ruang yang enak dipandang. Apabila ada konsumen yang sedang menunggu pesanan, maka konsumen tidak akan merasa jenuh atau bosan karena ada juga televisi, dan konsumen pun tidak akan merasa kepanasan karena disediakan kipas angin dan kalau malam minggu ada akustikan juga untuk menghibur pelanggan.

G.    Lokasi yang Strategis
Rumah makan tersebut memiliki lokasi yang sangat strategis yang berada di samping jalan yang cukup ramai.

H.     Operasi Toko dan Manajemen
Rumah makan dibuka mulai pukul 17.00 sampai 24.00, sementara jika dalam bulan ramadhan dibuka mulai pukul 17.00 sampai 04.00.
Sementara rumah makan ini memiliki 2 karyawan yang terdiri dari 2 orang berada di bagian pelayanan dan bapak muchalim yang memasak. Karyawan biasanya akan bertambah menjadi 3-4 orang apabila sedang ramai.

I.       Prospek usaha
Usaha ini merupakan usaha yang sudah dikenal oleh masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Dan usaha ini sudah memiliki cabang di Jakarta,  apabila dapat dikelola dengan baik, maka usaha ini akan memiliki cabang lebih banyak lagi.

III.             PASAR

A.    Target Konsumen
Target konsumen dari produksi ini adalah konsumen dengan tingkat ekonomi menengah kebawah sampai tingkat ekonomi kelas atas.

B.     Segmentasi Pasar
Selain itu, perlu dipahami bahwa segmen pasar yang akan dijadikan sasaran. Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan dapat berjalan dengan efektif, maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut:
1.      Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2.      Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang terpilih.
3.      Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.
Penentuan target pasar dilakukan karena dana yang terbatas, segmen tersebut tidak memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.

C.     Positioning
Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.






IV.             PELANGGAN
Para pelanggan pada umumnya berada pada kalangan menengah dan para pelanggan rata-rata dari kalangan anak muda. Yang ingin makan berlama-lamaan di rumah makan tersebut bersama teman-temannya.

V.                PERSAINGAN
Persaingan terutama berkaitan dengan kualitas produk, pelayanan, merk dagang dan lokasi tempat produksi. Banyak pedagang nasi goreng dan pedagang ayam lamongan di sekitar kawasan pekalongan, tetapi belum ada yang di campur selain di rumah makan bapak muchalim tersebut.

VI.             MANAJEMEN
Karyawan di rumah makan tersebut memiliki tingkat professionalisme yang tinggi, kepada konsumen dan terbuka dalam menerima kritik dari konsumen. Pelayanan tersebut menunjukkan bahwa usaha rumah makan bapak muchalim memprioritaskan kepuasan konsumen dengan pelayanan yang ramah.

VII.          PROYEKSI KEUANGAN

A.    Modal
Modal usaha terdiri dari:
1.      Modal untuk sewa lahan dan bangunan                             Rp 10.000.000,-
2.      Biaya renovasi bangunan                                                    Rp 5.000.000,-
3.      Peralatan untuk kegiatan produksi                                     Rp 15.000.000,-
4.      Bahan habis pakai                                                               Rp   2.000.000,-
5.      Biaya lain-lain                                                                     Rp   6.000.000,-
Jumlah                                                                         Rp 38.000.000,-

B.     Penjualan dan Omset
Asumsi penjualan perhari rata-rata sampai Rp800.000,-

C.     Gaji
Untuk gaji karyawan perbulannya Rp 1.500.000,-. Apabila pada bulan puasa gaji karyawan akan dinaikkan menjadi 1.900.000,- perbulan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar