Kamis, 12 April 2018

METODE JOB EVALUATION MATA KULIAH MSDM




METODE JOB EVALUATION
1.      Metode Kualitatif
a.      Ranking Method
·        Merupakan metode evaluasi jabatan yang dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingan antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain. Indikatior penilaian yang digunakan adalah :
1.      Bila jabatan yang dinilai ternyata lebih penting (more important) dibandingkan dengan jabatan lain maka memperoleh nilai 2
2.      Bila jabatan yang dinilai sama penting (same important) dengan jabatan lain maka memperoleh nilai 1
3.      Bila jabatan yang dinilai ternyata kurang penting (less  important) dibandingkan dengan jabatan lain memperoleh nilai 0
·        Tahap-tahap terdiri dari :
1.      Tahap awal dari metode ini adalah melakukan pemeringkatan jabatan atau pekerjaan untuk setiap divisi atau departemen.
Pemeringkatan dapat dilakukan berdasarkan uraian dan spesifikasi serta persyaratan jabatan. Dalam hal ini harus ditetapkan apa jabatan atau pekerjaan yang paling sukar sampai yang paling mudah.
Misalnya untuk divisi atau departemen penjualan, peringkat jabatannya adalah manajer penjualan, kepala cabang, supervisor penjualan, kepala bagian administrasi penjualan, salesman, staf administrsai penjualan. Divisi atau departemen lainnya juga harus menyusun pemeringkatan serupa untuk jabatan-jabatan atau pekerjaan di divisinya masing-masing.
2.      Setelah semua divisi menyerahkan pemeringkatan jabatannya, maka ditunjuk suatu komite untuk menentukan ranking atau peringkat jabatan untuk seluruh perusahaan.
Biasanya komite ini terdiri dari perwakilan setiap divisi. Komite mempelajari serta membandingkan setiap jabatan dan kemudian menetapkan peringkatnya. Dalam hal ini bisa saja terjadi bahwa satu atau lebih jabatan berada dalam peringkat yang sama, misalnya supervisor administrasi penjualan, kepala bagian umum dan supervisor produksi memiliki peringkat jabatan yang sama.
3.      Hasil komite kemudian dijadikan dasar untuk menetapkan golongan penggajian.
·        Kelebihan : Metode ini sangat sederhana dan hanya sesuai untuk organisasi kecil dengan jabatan yang tidak terlalu banyak. Dalam kondisi ini masih dimungkinkan adanya beberapa orang yang cukup mengetahui dan menguasai semua jenis pekerjaaan yang ada di organisasi tersebut.
·        Kekurangan :
1.      jika organisasi perusahaan cukup besar, akan sukar untuk mengetahui dan menguasai pekerjaan yang ada, sehingga dapat dipastikan hasilnya akan kurang teliti dan dapat menimbulkan keresahan di kalangan pekerja
2.      jabatan-jabatan tersebut dibandingkan tanpa standar tertentu.

b.      Classification Method (Job Grading)
·        Disusun klas-klas jabatan dengan deskripsi jabatan yang bersifat umum
·        Setelah itu jabatan-jabatan yang akan dinilai dibandingkan dengan deskrpsi jabatan tersebut dalam klas-klas jabatan.
·        Kelebihan: mudah  dan murah
·        Kekurangan: tidak efektif untuk diterapkan ke perusahaan besar

2.      Metode Kuantitatif
a.      The Factor Comparison Method
·        Metode ini merupakan bentuk lain dari ranking method, hanya pada metode ini telah dilakukan pembobotan secara sederhana untuk setiap pekerjaan dengan membandingkannya terhadap keseluruhan pekerjaan yang ada di suatu organisasi.
·        Tahap-tahap terdiri dari :
1.      Setiap jabatan dibandingkan dengan seluruh jabatan lainnya yang ada dalam organisasi tersebut
2.      kemudian diberi nilai atau bobot dengan ketentuan :
-          nilai 0, jika jabatan tersebut lebih rendah bobotnya daripada jabatan yang diperbandingkan
-          nilai 1, jika jabatan tersebut sama bobotnya dengan jabatan yang diperbandingkan
-           nilai 2, jika jabatan tersebut lebih tinggi bobotnya dari jabatan yang diperbandingkan.
3.      Seluruh nilai bobot yang diperoleh suatu jabatan di jumlahkan untuk mendapatkan nilai bobot akhirnya.
4.      Nantinya setelah seluruh jabatan mendapatkan nilai bobot akhir, maka di buat peringkat jabatan dari jabatan yang nilainya tertinggi sampai yang terendah.
·        Seperti halnya dengan ranking method, pada metode ini pemeringkatan juga dilakukan oleh suatu tim atau komite yang terdiri dari perwakilan setiap departemen atau divisi dan orang-orang yang mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang ada di dalam perusahaan. Hasil analisa jabatan seperti uraian jabatan, spesifikasi jabatan serta persyaratan jabatan juga akan sangat membantu dalam menetapkan perbandingan antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.
·        Kelebihan : cukup sederhana dan mudah dilakukan, tidak memerlukan keterampilan khusus bagi orang yang melakukannya.
·        Kekurangan : hasilnya kurang tajam dan kurang memiliki derajat pembeda antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, penilaian masih kasar dan tidak langsung

b.      Point Method
·        Metode ini dipandang lebih teliti dan objektif dalam menentukan nilai suatu jabatan. Untuk dapat menggunakan metode ini organisasi sudah harus memiliki uraian jabatan yang lengkap disertai dengan spesifikasi dan persyaratan jabatan.
·        Tahap-tahap terdiri dari :
1.      Pada awalnya, organisasi menetapkan faktor-faktor jabatan yang akan dijadikan landasan untuk melakukan evaluasi
2.      kemudian untuk setiap faktor ditentukan tingkatannya
3.      kemudian setiap faktor atau gabungan beberapa faktor dibuat bobotnya sehingga pada akhirnya dapat diperoleh nilai (point) untuk setiap jabatan atau pekerjaan
4.      Setelah semua jabatan mempunyai nilai, yang biasanya dilakukan melalui forum khusus antara komite dengan perwakilan setiap divisi atau departemen, akhirnya dapat ditetapkan penggolongan jabatan.
5.      Misal :
Berikut secara ringkas akan diuraikan proses evaluasi jabatan yang pernah dilakukan di salah satu perusahaan minyak asing di Indonesia. Pada perusahaan tersebut, jabatan-jabatan yang ada dievaluasi berdasarkan 2 faktor utama yaitu : skills dan responsibility. Skills terdiri dari tiga dimensi yaitu keahlian yang diperlukan (trade), tingkat pemecahan masalah (problem solving) dan kewenangan menetapkan keputusan (autonomy). Sedangkan responsibity terbagi atas dimensi dampak kesalahan (impact) dan aspek administrasi (administration aspect), serta peralatan yang digunakan (equipment) dan jumlah bawahan (personnel).
Setiap dimensi memiliki definisi khusus yang terdiri dari 5 tingkatan, semakin tinggi tingkatan menunjukkan semakin tinggi pula tingkat kesulitan pekerjaan/jabatan tersebut. Sebagai contoh dimensi tingkat pemecahan masalah terdiri dari :
-          Tingkatan 1 : hubungan antara fakta dan konsep dalam memecahkan masalah sangat jelas, hampir tidak diperlukan kemampuan analisa dan pemikiran strategis.
-          Tingkatan 2 : hubungan antara fakta dan konsep dalam pemecahan masalah cukup mudah dilihat dan dapat dipelajari melalui pengalaman atau pengetahuan sehari-hari
-          Tingkatan 3 : masalah yang dihadapi cukup kompleks dan berhubungan satu sama lain. Pemegang jabatan harus mampu menemukan hubungan antara setiap elemen permasalahan
-          Tingkatan 4 : masalah terdiri dari berbagai elemen yang hubungannya satu sama lain tidak terlalu jelas. Kemampuan menetapkan pendekatan yang disertai alasan logis diperlukan untuk memecahkan masalah
-          Tingkatan 5 : masalah sangat tidak jelas dan berubah dengan cepat. Elemen yang diketahui sangat terbatas dan pemangku jabatan harus mampu menangkap elemen-elemen baru untuk memecahkan masalah. Seringkali masalah merupakan hal yang baru dan belum pernah dialami sama sekali oleh organisasi.
·        Komite harus menentukan tingkatan dimensi untuk setiap jabatan, yang biasanya dilakukan melalui wawancara langsung dengan pemegang jabatan dan atasannya ataupun jika dipandang perlu dengan rekan-rekan kerjanya. Setelah didapatkan semua tingkatan dimensi, nilai tersebut dikonversikan menurut tabel yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga didapatkan nilai untuk skills dan responsibility setiap jabatan.
·        Kelebihan : lebih teliti dan lebih objektif serta lebih luwes
·        Kekurangan : tidak mampu menghadapi perubahan-perubahan ekonomi yang dapat mempengaruhi struktur pengupahannya.

Kamis, 22 Maret 2018

Manajemen Operasional Tata Ruang bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan


Tata Ruang bagi Gudang dan Tempat Penyimpanan
            Tujuan tata ruang pergudangan (warehouse layout) adalah menemukan trade off yang optimum antara biaya penanganan dan biaya terkait ruang gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan pemanfaatan “kubik” total gudang tersebut-yakni memanfaatkan volume penuh sambil mempertahankan biaya-biaya penanganan material yang rendah. Kita mendefinisikan biaya penanganan material sebagai seluruh biaya terkait transportasi. Ini mencakup transport yang sedang dating, penyimpanan, dan transport material guna digudangkan. Biaya ini meliputi peralatan, orang, material, penyeliaan, asuransi, dan depresiasi. Tata ruang penggudangan yang efektif, tentu saja juga meminimalkan kerusakan dan buangan bahan dalam gudang.
            Manajemen meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan guna menemukan dan memindahkan material ditambahan dengan kemerosotan nilai dan kerusakan material itu sendiri.
            Suatu komponen penting tata ruang gudang adalah hubungan antara area penerimaan dan pembongkaran dan area pengapalan/loading. Pada beberapa perusahaan, penerimaan dang pengiriman fasilitas atau dock, sebagaimana ia disebut, bahkan berlangsung di area yang sama, terkadang mereka menerima dock saat pagi hari dan pengirimannya sewaktu siang hari.
Docking Silang
            Docking silang (cross-docking) berarti menghindari menempatkan material atau pasokan di guang melalui pemrosesan saat diterima. Dalam fasilitas manufacturing, produk diterima secara langsung oleh lini perakitan. Dalam pusat distribusi, muatan-muatan yang telah dibeli dan dikelompokkan tiba di dock pengiriman guna perutean ulang segera, dengan demikian menghindari penerimaan formal, penyetokan/penyimpanan, dan kegiatan seleksi order.
            Walmart, suatu pembela bagi docking silang, menggunakan sebagai komponen utama bagi keberlangsungan strategi biaya rendahnya. Dengan ini walmart mengurangi biaya distribusi dan kecepatan melakukan penyetokan ulang bagi took-tokonya, dengan demikian meningkatkan layanan pelanggan.
Penyetokan Acak
            Sistem identifikasi otomatis(AIS), selalu dalam bentuk bar kode, memungkinkan identifikasi barang yang akurat dan cepat. Sistem penyetokan acak (random stocking) kerap kali mencakup tugas:
1.      Memelihara daftar lokasi “terbuka”.
2.      Memelihara catatan akurat terkait persediaan yang ada beserta lokasinya.
3.      Mengurutkan barang guna meminimalkan waktu diperlukan untuk “memungut” pesanan.
4.      Memadukan pesanan guna mengurangi ukuran kemasan.
5.      Meletakkan barang-barang tertentu atau kelas barang tertentu.
Sistem penyetokan acak dapat meningkatkan pemanfaatan fasilitas dan penurunan biaya bekerja, namun semuanya itu memerlukan catatan akurat.
Kostomisasi
            kostomisasi gudang adalah khususnya cara bermanfaat untuk membangkitkan nilai keunggulan dalam persaingan di pasar, di mana produk memiliki barang konfigurasi.
            Sebagai contoh, sebuah gudang dapat merupakan di mana suku cadang-cadang computer diletakkan bersama. Perangkat lunak diunduh dan perbaikan-perbaikan dilakukan. Gudang juga dapat menyediakan pelabelan terkostomisasi dan pengemasan bagi pengecer sehingga barang-barang tiba untuk dipajang.
Tata Ruang Posisi Tetap
            Dalam suatu tata ruang posisi tetap (fixed-position layout) proyek berada di satu tempat dan pekerja beserta peralatan dating ke tempat tersebut. Contoh bagi jenis proyek ini adalah kapal, jalan raya, jembatan, rumah, dan meja operasi di sebuah ruang operasi rumah sakit.
            Teknik dalam membangun tata ruang posisi tetap adalah dirumitkan oleh tiga faktor:
1.      Terdapat ruang terbatas pada hampir semua lokasi,
2.      Pada berbagai tahapan berbeda proyek, material yang berbeda-beda dibutuhkan sehingga barang-barang berbeda menjadi sesuatu yang kritikal saat proyeknya berjalan,
3.      Volume material yang diperlukan adalah bersifat dinamik.

Tata Ruang Berorientasi Proses
            Tata ruang berorientasi proses suatu tata ruang yang menangani volume kecil, produk dengan keragaman tinggi yang seperti mesin dan peralatan dikelompokkan bersama.
            Suatu tata ruang berorientasi proses (process-oriented layout) dapat secara bersamaan menangani keragaman besar produk atau jasa. Ini adalah cara tradisional dalam mendukung suatu produk diferensiasi produk.
            Keuntungan besar bagi tata ruang berorientasi adalah fleksibelitasnya dalam hal perlengkapan dan pengaturan tenaga kerja. Rusaknya satu mesin sebagai contoh, tidak perlu menghentikan keseluruhan proses, pekerjaan dapat dialihkan pada mesin lainnya dalam departemen tersebut.
            Kekurangan tata ruang berorientasi proses berasal dari tujuan umum penggunaan peralatan. Pesanan memerlukan lebih banyak waktu dalam bergerak di sepanjang system karena penyusunan perubahan  jadwal dan penanganan material yang unik.
            Sewaktu merancang tata ruang, taktik paling umum adalah menata departemen-departemen atau pusat kerja sehingga meminimalkan biaya penanganan material.
            Biaya bagi penanganan material dalam pendekatan ini bergantung pada:
1.      Jumlah muatan (orang) yang dipindahkan antar dua departemen pada periode waktu tertentu, dan
2.      Biaya terkait jarak dalam memindahkan muatan (atau orang) antar departemen.
Fasilitas berorientasi proses (tata ruang posisi tetap pula) mencoba meminimalisasi muatan, atau perjalanan, dikalikan dengan biaya terkait  jarak.
Perangkat Lunak Komputer Bagi tata Ruang Berorientasi Proses
            Pendekatan grafik dapat diterima bagi permasalahan-permasalahan kecil. Kendati demikian, ia tidak memadai bagi permasalahan-permasalahan lebih besar. Apabila 20 departemen terlibat dalam persoalan tata ruang, lebih dari 600 triliun susunan departemen berbeda yang mungkin. Untungnya, program computer telah diciptakan untuk menangani tata ruang lebih besar.


Senin, 19 Maret 2018

Contoh Rencana Bisnis Sari Alam, Materi Kuliah Kewirausahaan


RINGKASAN EKSEKUTIF
Perusahaan Susu Kedelai “SARI ALAMI” direncanaka bertempat di Perumahan Telang Indah Gg. 3 Blok G no. 2 milik Sugiarto. Struktur organisasinya terdiri dari pimpinan kemudian di bawahnya diikuti bagian-bagian yang dibantu pekerja. Bagian-bagian itu antara lain ; bagian produksi, bagian pengadaan bahan baku, bagian keuangan, dan bagian pemasaran.
Usaha ini dipilih karena  prospek pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia serta mudah dalam pembuatanya. Hanya dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai.
Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dibungkus plastik ukuran ½ kg. Pada plastik akan disablon dengan label: Susu Kedelai “SARI ALAMI”. Sasaran pasar poduk susu kedelai ini utamanya adalah mahasiswa kampus universitas Trunojoyo dan Masyarakat sekitar Kamal-Bangkalan. Tempat penjualannya di kampus, bisa dititip di etalase Fakultas Pertanian atau di Kopma, di toko atau warung-warung di sekitar perumahan Telang-Kamal-Bangkalan, atau bahkan di supermarket- supermarket terdekat. Adapun harga jual dari produk susu kedelai ini adalah Rp. 3.000 @ ukuran plastik ½ kg.
Promosi akan dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media internet sebagai sarana e-business.
Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar kedelai ini sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen menegah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi.
Total biaya usaha ini adalah Rp. 15.298.625 perbulan dan penerimaan per bulan Rp. 18.300.000 , sehingga pendapatan perbulannya adalah Rp. 3.001.375. Dengan R/Cratio sebesar 1,197 dapat dilihat bahwa bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku usaha dapat meraup keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1).
I. DESKRIPSI USAHA
A. Data perusahaan
Nama                        : Perusahaan Susu Kedelai “SARI ALAMI”
Tempat                    : Perumahan Telang Indah Gg. 3 Blok G no. 2
Basis operasi         : Kamal-Bangkalan
Bentuk  usaha       : Perdagangan dengan pengembangan Usaha Mandiri Kecil & Menengah (UMKM)
B. Data Pengusaha
Nama                                  : Sugiarto
Tempat,Tanggal Lahir : Sumenep, 28 januari 1991
Pendidikan                       :Sedang menempuh S1 Pogram Study Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo
C. Struktur Organisasi & Job Discription
  • Job Dscriptions
1.     Pimpinan  (Manager)
– pemilik sekaligus pimpinan
– bertanggung jawab teradap jalannya usaha
– koordinasi, pengawas, dan mengarahkan seluruh kegiatan
– pengambil keputusan
-sebagai quality control
2. Bagian Produksi
– kepala bagian produksi mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja
sesuai jobdis
– bertanggung jawab terhadap persiapan dan proses produksi
– bertanggung jawab terhadap makanan yang dipesan konsumen
– menjaga kebersihan produk dalam proses produksi
– cekatan dalam menjaga mutu produk, baik cita rasa, aroma, ataupun tekstur
– mengemas hasil produksi
3. Bagian Pengadaan Bahan Baku
– kepala bagian pengadaan bahan baku mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis
– mencari informasi keberadaan bahan baku
– melakukan pembelian bahan baku
–  menjaga mutu bahan sebelum diolah (ketika masih dalam penyimpanan)
4.Bagian Keuangan
-kepala bagian keuangan mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis
– melaksanakan kegiatan keuangan dan administrasi
– mencatat/pembukuan keuangan perusahaan
– mengadakan dana untuk proses pembelian bahan dan proses
– membuat laporan keuangan harian, mingguan, bulanan, triwulan, tahunan
– bertanggung jawab terhadap sistem keuangan
5.Bagian Pemasaran
-kepala bagian pemasaran mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdis
-mempromosikan dan memasarkan produk
-mendistribuskan produk ke tempat pemasaran, misalnya; toko, warung, atau bahkan super market terdekat
-melayani   dengan   ramah,   menanggapi   komplain konsumen dengan ramah dan senyum
D. Alasan Pemilihan Bisnis
Usaha pembuatan susu kedelai ini dipilih karena susu kedelai dikenal sebagai minuman fungsional, sebagai minuman yang bergizi tinggi, minuman yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai ini terutama sekali karena kandungan proteinnya, disamping mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air. Susunan asam amino hampir sama dengan susu sapi. Untuk  itu produk ini tampaknya perlu diperhitungkan dalam menyusun pola menu sehari-hari bagi insan yang memperhatikan kesehatan.
Oleh karena itu prospek usaha pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan manusia. Kadar protein kedelai mencapai 35,6 % (berat kering), dan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % – 43 %.  Kebutuhan protein yang bersumber dari protein hewani sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan 157,14 gram.
Selain itu tingginya harga susu sapi menjadi peluang/prospek usaha dengan menjadikan susu kedelai menjadi barang substitusi (pengganti) susu sapi, karena harga susu kedelai lebih murah daripada susu produk hewani sementara kandungan gizinya hamper sama. Faktor lain yang menjadikan usaha susu kedelai prospektif adalah mudah dalam pembuatanya. Dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan kedelai menjadi susu kedelai.
II. ANALISIS PEMASARAN
1. Product (produk)
Produk yang direncanakan untuk diproduksi adalah susu kedelai. Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas dalam plastik ukuran ½ kg. Pada plastik akan disablon dengan label: Susu Kedelai “SARI ALAMI”. Produk yang dihasilkan memiliki manfaat dan kualitas yang tinggi. Sudah diketahui bahwa produk yang terbuat dari ekstrak kedelai ini memiliki kandungan gizi yang bermanfaat untuk proses metabolisme tubuh.
2. Place (lokasi/distribusi)
Usaha ini berlokasi di  Perumahan Telang Indah Gg. 3 Blok G no. 2. Adapun sasaran pasar poduk susu kedelai ini adalah mahasiswa di kampus universitas Trunojoya dan Masyarakat sekitar Kamal-Bangkalan. Tempat penjualannya di kampus, bisa dititip di etalase Fakultas Pertanian atau di Kopma, di toko atau warung-warung di sekitar perumahan Telang-Kamal-Bangkalan, atau bahkan di supermarket- supermarket terdekat.
3. Price (harga)
Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya produksi ditambah biaya lain-lain dan tren yang berlaku. Jika produk yang menjadi idola (tren) harganya pun bisa dinaikan dari standar harga normal (misal pada saat cuaca panas atau ketika bulan puasa besar kemungkinan produk ini akan dibanjiri konsumen).
Adapun rencana harga jual dari produk susu kedelai ini adalah Rp. 3.000 @ ukuran plastik ½ kg.
4. Promotion (promosi)
Promosi akan dilakukan untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen. Promosi akan dilakukan dengan menempel pamflet-pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu juga akan memanfaatkan buletin yang terbit di kampus dan media internet sebagai sarana e-business. Untuk promosi melalui internet akan dipromosikan lewat facebook dan situs-situs e-business lainnya seperti: berniaga.com dll. serta melalui blog pemilik usaha yaitu ;
sugiartoagribisnis.wordpress.com .
III. ANALISIS OPERASIONAL
1. Desain Produk
Susu kedelai yang telah diproduksi akan dipasarkan dengan dikemas. Pengemasan di sisni dilakukan karena  memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, karena pengemasan tidak sekedar memberi wadah dari dari produk yang dihasilkan tapi lebih pada pengembanan muatan misi dalam rangka persaingan pasar dan juga peningkatan penjualan. Di mana onsumen akan cenderung tertarik dengan produk yang dikemas dengan rapi dan menarik.
Fungsi kemasan tidak sebatas digunakan sebagai pelindung produk melainkan juga sangat mendukung terjaganya kualitas produk serta adanya peningkatan kelas (penampilan) imej yang baik. Jenis bahan kemasan  yang digunakan adalah plastik ukuran ½ kg.
Selain itu, pada kemesan juga akan diberi label. Pemberian label di sini tidak hanya sekedar tulisan, tapi di dalamnya terkandung pesan-pesan tertentu yang disampaikan pada konsumen. Dengan harapan produknya dapat dikenal oleh konsumen luas, sehingga mudah dicari ketika dibutuhkan. Selain itu label juga berfungsi sebagai jaminan atas kualitas produk, sarana untuk merk dagang, logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk. Informasi yang ingin disampaikan kepada konsumen tersebut terangkum dalam tulisan yang dicetak pada kemasan produk. Maka pada kemasan plastik akan disablon dengan label: Susu Kedelai “SARI ALAMI” dan juga  logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, dan berat atau volume produk.
2. Proses Produksi
1.      
1.     Bahan:
1.     Kedelai
2.     Vanili
3.     Gula pasir
4.     Garam
5.     Maizena
6.     Air mineral (galonan)
2.     Cara membuat:
  • Kedelai dicuci dan dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti pasir, tangkai, dan kulit kedelai, kemudian direndam kurang lebih 2 jam.
  • Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam dalam air bersih selama kira-kira 12 jam.
    • Cuci sampai kulit arinya terkelupas.
    • Lalu giling kedelai tersebut menggunakan mesin giling.
  • Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran sampai rata.
  • Saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan/sari untuk susu kedelai.
  • Tambakan gula pasir, vanili, coklat, dan garam ke dalam larutan susu, lalu aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih.
  • Setelah dingin susu kedelai yang sudah mengalami beberapa proses atau langkah-langkah di atas maka dikemasdan kini siap untuk di pasarkan.
IV. ANALISIS PELUANG PASAR & PESAING
1. Analisis Peluang Pasar
Peluang pasar untuk produk yang berbahan dasar kedelai ini sangatlah besar melihat budaya masyarakat yang konsumtif dan peluang pasar yang menjanjikan. Selain itu daya beli komsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen elite hingga konsumen menegah bawah. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua golongan karena harganya yang relatif terjangkau serta memiliki nilai kepuasan yang tinggi.
Metode pemasaran Susu Kedelai “SARI ALAMI” ini adalah dengan menyebarkan brosur-brosur pada masyarakat pada permulaan usaha serta metode getok tular, dengan membuat para konsumen merasa puas terhadap sajian produk dan pelayanan prima yang disuguhkan perusahaan akan mampu membuat mereka menyebarkannya pada orang sekampungnya (dari mulut kemulut).
Sasaran pasar poduk susu kedelai ini utamanya adalah mahasiswa kampus universitas Trunojoyo dan Masyarakat sekitar Kamal-Bangkalan. Tempat penjualannya di kampus, bisa dititip di etalase Fakultas Pertanian atau di Kopma, di toko atau warung-warung di sekitar perumahan Telang-Kamal-Bangkalan, atau bahkan di supermarket- supermarket terdekat.
Untuk menembus tingkat pasar yang optimal, maka diperlukan sekali untuk memikirkan strategi yang akan ditempuh untuk membangun usaha agar mendapatkan respon yang bagus dari konsumen  di pasar bersaing. dengan menganaliasa lingkungan internal dan eksternal yang ada di pasar domestik akan mempermudah bagi perusahaan dalam menyusun strategi yang baik dan efisien.
2. Tingkat Persaingan
Melihat situasi di tempat yang akan dimasuki produk, sepertinya produk susu kedelai ini akan laku di pasaran. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau dan sangat pas untuk ukuran dompet mahasiswa.
Selain itu pesaing yang akan menyaingi produk ini tampaknya belum ada khususnya di kampus Universitas Trunojoyo.
.
V. ANALISIS KEUANGAN
1) Analisa Biaya Usaha
a. Biaya tetap
No
Uraian
Jumlah (unit)
Harga (Rp)
Jumlah harga (Rp)
Masa pakai (Th)
Penyusutan (Th)
Penyusutan (Bln)
1
Rumah produksi
1
10.000.000
10.000.000
10
1.000.000
83.333,33
2
Diesel giling
1
2.750.000
2.750.000
10
275.000
22.916,67
3
Kain 1 meter
2
Rp. 5000
10.000
1
5.000
416,67
3
Gunting
5
5.000
25.000
2
12.500
1.041,67
4
Bak
6
17.000
102.000
2
51.000
4.250,00
5
Keranjang
4
25.000
100.000
2
50.000
4.166,67
6
Kompor
4
150.000
600.000
6
100.000
8.333,33
7
Panci
4
75.000
300.000
6
50.000
4.166,67
Total
13.887.000
128.625,00
b. Biaya variabel
No
Uraian
Jumlah(unit)
Harga( Rp)
Jumlah harga (Rp)
1
Bahan baku
Kedelai
10 kg
6000
60.000
Gula pasir
4 kg
8.000
24.000
Vanili
2 bungkus
2000
4.000
Coklat
2 kaleng
15.000
30.000
2
Bahan pendukung
Gas LPG
8 tabung
17.500
140.000
Plastik ukuran  ½ kg
1 bendel
5.000
5.000
Solar
4 liter
4.500
18.000
Sablon label plastik
1 bendel
3.000
3.000
3
Tenaga kerja
Pencuci kedelai
2 orang
20.000
40.000
Perebus + Penyaring + Pengemas
2 orang
20.000
40.000
Penggiling
1 orang
30.000
30.000
Pengantar utk dipasarkan
1 orang
20.000
20.000
Administrasi keuangan
1 orang
25.000
25.000
Pengadaan bahan
2 orang
25.000
50.000
Total
489.000
Biaya variabel perbulan adalah Rp. 489.000 x 30 = Rp. 14.670.000
c. Biaya lain – lain (perbulan)
no
Uraian
Volume
Harga per unit
Jumlah harga
Jumlah
Unit
1
Transportasi
1
Bln
200.000
200.000
2
Promosi
1
Bln
100.000
100.000
3
Listrik
1
Bln
200.000
200.000
Total
500.000
Jumlah biaya usaha
No
Jenis biaya
Jumlah biaya (Rp/bln)
1
Biaya tetap
128.625
2
Biaya variabel
14.670.000
3
Lain – lain
500.000
Total
15.298.625
2). Penerimaan, pendapatan dan R/C ratio usaha
No
Jumlah produksi
Harga perunit (Rp)
Penerimaan per hari (Rp)
Penerimaan per bulan (Rp)
200 kemasanAmpas 2 kg
3.0005.000
600.00010.000
18.000.000300.000
Total
18.300.000
Pendapatan (laba) perbulan =  total revenue – total cost
= 18.300.000 – 15.298.625
= 3.001.375
R/C ratio =  total revenue : total cost
= 18.300.000 : 15.298.625,01
1,197
Berdasarkan hasil dari Tabel Analisis Biaya dan penghitungan diatas dapat dilihat bahwa bisnis yang dipilih layak untuk dilakukan karena pelaku usaha dapat meraup keuntungan dari usaha yang dilakukan (R/C ratio > 1).
VI. ANALISIS SWOT
1.Strengths (Kekuatan)
a)      Proses pembuatannya mudah dan sederhana
b)      Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan yang lain).
c)      Harga jual murah meriah
d)     Tempat penjualan dan konsumen telah tersedia
e)      Memanfaatkan e-Business  untuk  mempromosikan   produk melalui internet.
f)       Tempat produksi ada di wilayah perumahan yang rata-rata kost mahasiswa
g)      Kemasan menarik dan berlabel
h)      Kualitas produk terjamin
2.Weaknesses (Kelemahan)
a)      Harga bahan baku (kedelai) yang relatif tidak menentu (stabil) bahkan beberapa waktu yang lalu sempat menglami kelangkaan.
b)      Manejemen perusahaan masih sederhana
c)      Terdapat endapan pada susu kedelai.
d)     Jika tidak tepat prosesnya terdapat tahu di lapisan atas susu
e)      Kuarang cukup modal mengingat kita sebagai mahasiswa
f)       Proses produksi bentrok dengan jadwal kuliah
g)      Ketidak tahuan masyarakat terhadap kandungan gizi yang diliki susu kedelai
3.Opportunities (Peluang )
a)    Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat
b)    Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
c)    Belum ada pesaing  khususnya untuk pemasaran di kampus
d)   Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke depannya untuk membuat kemajuan besar dibidang produksi khususnya.
e)    Cuaca Madura khususnya Bangkalan yang panas membuat orang ingin mengkonsumsi minuman yang segar
4. Threats (Ancaman)
a)      Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembelian produk
b)      Susu kedelai tidak bisa disimpan lama dan akan merugikan jika tidak laku dalam sehari
c)      Munculnya pesaing baru
d)     Banyaknya  variasi minuman ringan